Manajemen Keuangan

  1.  Manajemen Keuangan Usaha
Manajemen keuangan dapat digolongkan menjadi salah satu disiplin ilmu manajemen yang berkenaan dengan aktivitas perencanaan, penganggaran, pengendalian, pemeriksaan, dan pelaporan keuangan yang dilakukan baik oleh individu perorangan maupun organisasi atau perusahaan.
Seiring berjalannya waktu, ruang lingkup manajemen keuangan mengalami perubahan menjadi lebih luas. Jika sebelumnya manajemen keuangan hanya berpusat pada pemakaian dan pengalokasian dana dengan efisien, kini manajemen keuangan juga meliputi berbagai kegiatan lainnya. Misalnya bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, dan mengelola dana.
Artikel ini akan membahas tentang seluk-beluk manajemen keuangan. Anda akan memahami apa itu manajemen keuangan, apa tujuannya, ruang lingkupnya, apa fungsinya, hingga kepentingannya dalam bisnis. Jika Anda seorang pelaku bisnis atau pengusaha yang belum paham tentang manajemen keuangan, maka artikel ini merupakan bacaan yang tepat.

Pengertian Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Humas
Dalam buku Fundamentals of Finance Management (Dasar-dasar Manajemen Keuangan), dua orang penulisnya yang juga merupakan professor dalam bidang perbankan dan keuangan, James C. VanHorne dan John M. Wachowicz, Jr. mengatakan,
Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum.”
Sedangkan, menurut J. F. Bradley dalam bukunya Administrative Financial Management,
Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang memiliki tujuan untuk digunakan secara bijaksana dan seleksi yang saksama dari sumber-sumber modal untuk memungkinkan adanya unit pengeluaran untuk dapat bergerak ke luar mencapai tujuan.
Dengan demikian, tepat rasanya jika diambil kesimpulan bahwa manajemen keuangan merupakan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan cara mendapatkan pendanaan modal kerja, memakai atau mengalokasikan dana, dan mengatur aset yang dimiliki, semuanya untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.
Dari pengertian di atas, terdapat tiga peran utama dari manajemen keuangan, yaitu mendapatkan dana, memakai dana, dan mengatur aset. Secara lebih detail, ketiga peran atau kegiatan utama manajemen keuangan adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan Dana

Aktivitas ini bertujuan untuk mendapatkan sumber dana baik berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Dua sumber pendanaan utama suatu usaha meliputi:
  • Pendanaan yang bersumber dari ekuitas atau modal sendiri ini bisa didapatkan dari tabungan personal, kenalan, investor perorangan lainnya, berbagai perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan juga dari penjualan saham.
  • Pendanaan yang bersumber dari utang atau pinjaman ini bisa didapatkan dari kenalan, investor perorangan lainnya, para supplier bahan baku, pemberi pinjaman harta, berbagai bank komersial, berbagai program pemerintah untuk rakyat, berbagai lembaga keuangan swadaya masyarakat, berbagai perusahaan besar, dan lain-lain.

2. Memakai Dana

Aktivitas ini berupa memanfaatkan atau menginvestasikan dana yang dimiliki dalam berbagai bentuk harta. Jenis-jenis harta meliputi harta lancar, harta tetap, harta investasi, harta tak berwujud, dan harta lainnya.

3. Mengelola Aset

Aktivitas ini berupa pengelolaan dana yang dilakukan setelah dua kegiatan utama dari manajemen keuangan telah dilakukan. Dana yang perusahaan miliki harus diatur dengan efektif dan efisien. Termasuk di dalam pengaturan tersebut adalah pembagian insentif atau bonus yang merata kepada karyawan.
Pengelolaan aset dengan manajemen yang baik tentu saja akan menciptakan bisnis yang berkembang serta semakin baiknya pengontrolan terhadap keuangan.
Manajemen Keuangan Aset

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan bertujuan untuk melejitkan nilai yang perusahaan miliki secara maksimal atau memberikan tambahan nilai terhadap aset atau harta yang pemegang saham miliki. Jika pada suatu waktu ada rencana untuk menjual perusahaan tersebut, maka nilainya bisa ditentukan setinggi-tingginya.
Selain melejitkan nilai perusahaan secara maksimal, berikut ini adalah tujuan-tujuan manajemen keuangan yang lainnya.
  1. Memaksimalkan keuntungan,
  2. Menjaga arus kas (cash flow),
  3. Menyiapkan struktur modal,
  4. Memanfaatkan keuangan dengan tepat,
  5. Memaksimalkan kekayaan,
  6. Meningkatkan efisiensi,
  7. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan,
  8. Mengurangi risiko operasional, dan
  9. Mengurangi biaya modal.

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Adapun ruang lingkup dari manajemen keuangan meliputi:

Keputusan Pendanaan

Keputusan ini merangkum kebijakan manajemen dalam mencari dana bagi perusahaan. Yang termasuk dalam keputusan pendanaan adalah menerbitkan beberapa obligasi dan kebijakan perusahaan berupa utang jangka pendek dan panjang yang berasal dari pihak internal dan pihak eksternak perusahaan.

Keputusan Investasi

Keputusan ini merupakan kebijakan penanaman modal perusahaan dalam harta tetap atau Fixed Assets. Harta tetap meliputi tanah, gedung, mesin atau peralatan, dan harta finansial. Yang termasuk harta finansial adalah surat-surat berharga, misalnya obligasi dan saham, serta aktivitas investasi dana pada berbagai harta lain di samping harta tetap.

Keputusan Pengelolaan Aset

Keputusan ini merupakan kebijakan pengelolaan harta atau aset yang perusahaan miliki secara efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Fungsi Manajemen Keuangan

Dalam mengoperasikan bisnisnya, ujung tombak perusahaan adalah uang. Sehingga pengelolaannya menjadi hal yang wajib diperhatikan dengan bijak dan teliti demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Di sinilah manajemen keuangan berperan besar dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran.
Namun, apa saja fungsi dari manajemen keuangan? Manajemen keuangan memiliki lima fungsi utama dalam tugasnya. Kelima fungsi tersebut antara lain sebagai berikut.
Laporan Keuangan Balance Sheet

1. Planning atau Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan yang dimaksud adalah merencanakan pendapatan dan pengeluaran serta berbagai aktivitas lainnya yang berkesinambungan selama kurun waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.

2. Budgeting atau Anggaran

Fungsi anggaran manajemen keuangan meliputi rencana pengalokasian dan penerimaan anggaran biaya serta pengeluaran dengan efisien dan mengoptimalkan dana yang perusahaan miliki.

3. Controlling atau Pengendalian

Pengendalian yang dimaksud adalah pengendalian keuangan termasuk di antaranya adalah mengevaluasi dan memperbaiki keuangan dan sistem keuangan perusahaan.

4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan

Termasuk dalam pemeriksaan keuangan adalah mengaudit pihak internal akan keuangan perusahaan yang ada supaya tepat dengan aturan standar akuntansi dan tak ada penyimpangan yang terjadi.

5. Reporting atau Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan adalah aktivitas melaporkan kondisi keuangan perusahaan dan menganalisis rasio laporan keuangan tersebut.
Adapun fungsi tambahan manajemen keuangan di luar lima fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut.

6. Managing atau Pengelolaan Keuangan

Dengan fungsi pengelolaan keuangan ini, pemakaian dana dapat berjalan optimal dengan bermacam cara yang terdapat dalam perusahaan.

7. Saving atau Penyimpanan Keuangan

Penyimpanan keuangan dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh dana perusahaan dan menyimpannya secara aman.
Dari ketujuh fungsi manajemen keuangan di atas, kesimpulan akan fungsi manajemen keuangan dapat diambil, yaitu membantu perusahaan mengatur berbagai aktivitas finansialnya.

Analisa Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah alat yang dipakai untuk mencari tahu kondisi keuangan serta prestasi perusahaan. Parameter yang digunakan umumnya adalah perbandingan antara dua laporan keuangan pada masing-masing periodenya dalam hal penurunan atau kenaikan prestasi. Biasanya, alat analisis yang digunakan digolongkan menjadi empat kategori, sebagai berikut.

1. Liquidity Ratio atau Rasio Likuiditas

Alat analisis ini menilai kesanggupan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban atau likuiditas finansial jangka pendek. Laporannya berupa analisis Working Capital to Total Asset Ratio (WCTAR) serta Current Ratio. 

2. Leverage Ratio atau Rasio Pengungkitan

Rasio ini menilai perbandingan antara besar dana yang diberikan oleh owner atau pemegang saham dengan besar dana yang didapat dari pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur. Laporannya berupa Total Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Debt to Assest Ratio (DAR).

3. Activity Ratio atau Rasio Aktivitas

Alat analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa efektivitas manajemen perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya. Seluruh rasio aktivitas mengikutsertakan perbandingan antara investasi dengan tingkat penjualan pada bermacam jenis aset atau harta yang perusahaan miliki.
Laporannya berupa Working Capital Turn Over (WCTO), Total Asset Turn Over (ATO), dan Total Equility to Total Asset (EA).
Fungsi Manajemen Prestasi

4. Rentability Ratio atau Rasio Rentabilitas

Rasio ini menilai seberapa efektifitas manajemen perusahaan jika dilihat dari keuntungan atau laba yang dihasilkan atas investasi perusahaan dan penjualan. Laporannya berupa Return on Assets (ROA), Return on Equity (EO), Gross Profit Margin (GPM), Earning Power of to Total Investment (EPTI), dan Operating Income (OI).

Manajemen Keuangan adalah Kebutuhan

Pengaplikasian manajeman keuangan merupakan hal yang signifikan dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu, manajemen keuangan diperlukan oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang aktivitas apapun. Dengan diterapkannya manajemen keuangan, perusahaan bisa mengoptimalkan bisnisnnya sehingga optimal pula laba yang didapat.
Akan tetapi, membutuhkan dan melaksanakan adalah dua hal yang berbeda. Pada praktiknya, melaksanakan manajemen keuangan tidak semudah yang terlihat. Perusahaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang berkenaan dengan dasar manajemen keuangan. Terdapat tujuh prinsip manajemen keuangan yang terdiri atas:

1. Akutabilitas (Accountability)

Prinsip pertama ini berarti kewajiban hukum atau moral yang menyertai setiap individu, kelompok, atau perusahaan untuk dapat mempertanggungjawabkan sumber dana, penggunaan dana, serta pengelolaannya kepada semua pihak yang berkepentingan.

2. Konsistensi (Consistency)

Prinsip yang kedua ini apabila diterapkan akan menjadi penanda bahwa tidak ada manipulasi dalam pengelolaan keuangan. Namun, mengaplikasikan konsistensi bukan berarti tidak boleh menyesuaikan sistem keuangan dengan perubahan pada organisasi, apabila terjadi perubahan.

3. Kelangsungan Hidup (Viability)

Prinsip ketiga ini adalah prinsip manajemen keuangan yang mengukur tingkat keamanan dan keberlangsungan keuangan perusahaan. Persiapan keuangan harus dilakukan secara cermat agar kebutuhan keuangan dapat terpenuhi.

4. Transparansi (Transparency)

Transparan atau terbuka adalah prinsip manajemen keuangan yang harus diterapkan oleh perusahaan dengan cara menyiapkan informasi yang berhubungan dengan perencanaan, aktivitas berjalan, dan aktivitas yang sudah dilakukan pada seluruh pihak yang berkepentingan.
Kegiatan menyajikan laporan keuangan yang lengkap, tepat waktu, dan akurat termasuk contoh penerapan prinsip transparansi. Laporan keuangan tersebut haruslah mudah diakses oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

5. Standar Akuntansi (Accounting Standards)

Sistem akuntansi dan keuangan yang dipakai dalam perusahaan harus tepat dan sesuai dengan standar akuntansi yang ada di Indonesia. Penyesuaian standar ini dinamakan dengan standardisasi akuntansi keuangan, sedang acuannya dinamakan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
SAK yang terdapat di Indonesia ada empat, yaitu PSAK IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan International Financial Report Srandard), SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik), PSAK Syariah, dan SAP (Standar Akuntasi Pemerintah).

6. Integritas (Integrity)

Integritas yang baik wajib dimiliki bukan hanya oleh para individu yang terlibat, melainkan juga laporan dan catatan keuangan perusahaan. Menjaga integritas sebuah laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara mencatat transaksi keuangannya dengan transparan.

7. Pengelolaan (Stewardship)

Prinsip manajemen keuangan yang terakhir ini apabila diterapkan dengan baik akan menghasilkan tercapainya tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Keuangan Bisnis

Mengapa Manajemen Keuangan Penting untuk Bisnis?

Cakupan pengelolaan keuangan dalam bisnis itu lebih dari sekadar mencatat transaksi keuangan dan menghubungkan rekan bisnis dengan seimbang. Ia mencakup pula pengaturan agar bisnis tidak mengalami terlalu banyak pengeluaran namun tetap siap mengeluarkan dana yang mungkin diperlukan, serta membagi laba.
Sebuah perusahaan yang menerima pendapatan dengan baik tetapi mempunyai manajemen keuangan yang tidak seimbang baiknya akan membuat perusahaan tersebut mengalami kegagalan. Di situlah tepatnya alasan mengapa tiap-tiap bisnis memerlukan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan.
Di samping paparan yang telah disebut di atas, berikut ini adalah alasan-alasan lainnya mengapa manajemen keuangan penting bagi bisnis.
  • Mengetahui Pengeluaran Modal

Manajemen keuangan yang diterapkan dengan baik akan membuat Anda mengetahui kapan saatnya membeli aset yang dapat menghasilkan pendapatan. Pengeluaran modal harus seimbang dengan jumlah pemasukan pendapatan yang dihasilkan dari pengeluaran yang dilakukan tersebut.
  • Mengelola Kas Operasional

Arus kas yang dikelola dengan baik akan membuat Anda mempunyai kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayar sewa, telepon, utilitas, gaji karyawan, asuransi, dan persediaan.
  • Menurunkan Biaya

Keuangan yang diatur dengan baik akan mampu menjaga pengeluaran biaya serendah mungkin. Contoh biaya yang dapat ditekan adalah mengurangi jumlah karyawan yang tidak bekerja dengan baik, mengurangi pemakaian listrik, membeli persediaan barang dengan jumlah besar, dan lain-lain.
  • Membantu Perencanaan Pajak

Manajemen keuangan signifikan bagi bisnis karena ia dapat membantu perusahaan dalam membuat perkiraan pajak sehingga Anda memiliki dana yang cukup untuk dialokasikan dalam kewajiban pembayaran pajak. Dengan begitu, perusahaan bisa membayar pajak tepat waktu dan terhindar dari denda akibat pembayaran yang melampai jatuh tempo.
Berbicara tentang bisnis, usaha kecil dan menengah (UKM) tak bisa luput dari topik pembicaraan. Sektor usaha yang sedang didukung oleh pemerintah dan sedang digalakkan pengembangannya adalah UKM karena UKM banyak membantu perekonomian rakyat prasejahtera.
Selain mampu membangun kemandirian, UKM juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat di sekitar tempat di mana UKM itu dibangun. Meski namanya usaha kecil dan menengah, bukan berarti ia tak memerlukan manajemen keuangan.
Slip Gaji Payroll
Melihat fungsi pentingnya, manajemen keuangan mutlak diperlukan oleh setiap usaha bisnis dalam skala apa saja, termasuk UKM sekalipun. Berikut ini adalah delapan manfaat yang dapat diperoleh UKM dari keuangan yang dikelola dengan baik.
  1. Melindungi keuangan bisnis Anda. Manajemen keuangan mengatur pencatatan seluruh transaksi keuangan yang Anda lakukan dalam bisnis. Sehingga Anda dapat mengetahui jumlah uang yang masuk dan keluar.
  1. Menganalisa sumber penghasilan.
  1. Mengawasi pergerakan uang. Dengan manajemen keuangan, Anda dapat mengikuti ke mana uang hasil dari bisnis Anda mengalir sehingga biaya dan pengeluaran kas dapat dikendalikan dengan tepat.
  1. Memberi informasi mengenai posisi keuangan terkini. Caranya adalah melakukan rekapitulasi dan penggolongan semua data dari pembukuan keuangan.
  1. Membantu memperbaiki pengambilan keputusan usaha. Tersedianya data-data yang lengkap dan akurat dapat membantu Anda merencanakan pola usaha dengan baik.
  1. Melejitkan kredibilitas usaha. Nilai kredibilitas usaha Anda akan bertambah di mata investor karena tersedianya laporan keungan yang cakap.
  1. Memberi informasi mengenai data para pemasok dan konsumen, siapa saja yang utang dan piutangnya hampir jatuh tempo.
  1. Merencanakan arus kas, termasuk di dalamnya adalah membantu memutuskan perlu atau tidaknya menerima tambahan modal dari investor.
Kini Anda mengetahui apa itu manajemen keuangan beserta fungsi, tujuan, serta hal-hal lainnya. Yang perlu digarisbawahi adalah manajemen keuangan bagi perusahaan sama pentingnya dengan langkah awal dalam perjalanan usaha. Artinya, manajemen keuangan yang diterapkan dengan baik akan membantu perusahaan mencapai tujuan.

2. Manajemen Keuangan Pribadi

Berbicara mengenai perencanaan keuangan pribadi berarti kita berbicara mengenai banyak aspek yang berkaitan dengan pengelolaan uang. Namun bila dilihat secara umum, ada beberapa poin yang menjadi inti dari topik ini, dimana masing-masing poin memiliki peran masing-masing dan mereka saling bekerjasama dalam membuat sebuah perencanaan yang baik. Poin-poin tersebut adalah:

  • Perencanaan Budget

Perencanaan budget adalah aspek paling sederhana dan paling dasar dalam kehidupan finansial seseorang. Perencanaan budget ini dimulai dengan mengetahui posisi finansial dari sang individu dengan cara melihat total pemasukan yang diterima setiap jangka waktu tertentu, yang bisa berasal dari berbagai sumber. Setelah itu, berdasarkan jumlah pemasukan yang ada, sang individu perlu membuat rencana pengeluaran setiap bulannya. Setelah membuat rencana, diharapkan sang individu mengikuti rencana tersebut dengan se-efektif dan se-efisien mungkin. Hal ini untuk memastikan bahwa jumlah pemasukan yang ada seimbang atau jauh lebih besar dari jumlah pengeluaran.
Perencanaan budget itu sendiri bisa dilakukan dalam dua cara yaitu:
• Perencanaan budget jangka pendek
Perencanaan budget jangka pendek ini mengacu pada jenis perencanaan dalam jangka waktu yang singkat, pada umumnya setiap bulan. Setiap bulannya, setiap orang memiliki jenis pengeluaran tetap yang bisa diperkirakan jumlahnya misalnya saja pengeluaran untuk pembayaran tagihan listrik, pembayaran pulsa dan lain-lain.
• Perencanaan budget jangka panjang
Berbeda halnya dengan perencanaan dalam jangka pendek, perencanaan budget untuk jangka panjang meliputi perencanaan dalam jangka waktu yang lama misalnya saja satu tahun. Hal ini akan sangat membantu seseorang untuk melihat gambaran secara umum. Selain itu, perencanaan dalam jangka waktu panjang diperlukan untuk membayar jenis pengeluaran yang mungkin hanya dibayarkan dalam jangka waktu tertentu saja misalnya pajak kendaraan bermotor atau mungkin biaya sewa rumah.
Tidak berhenti dengan melakukan perencanaan semata, setiap individu juga diharapkan untuk menuliskan transaksi pengeluaran yang terjadi setiap waktu. Pencatatan ini akan sangat diperlukan dalam proses evaluasi nantinya.

  • Penyimpanan Uang

Dalam masa saat ini, tabungan adalah salah satu aspek penting yang perlu dimiliki setiap orang. Ada berbagai macam cara untuk menyisihkan uang untuk ditabung dan setiap orang memiliki cara mereka masing-masing. Salah satu cara yang paling dianjurkan oleh banyak pakar keuangan adalah dengan cara memasukkan tabungan dalam perencanaan budget bulanan dan tidak menabung berdasarkan jumlah uang yang tersisa setiap bulannya.
Tujuan utama dari penyimpanan uang ini adalah untuk mencapai tujuan finansial yang lain, yang pada umumnya akan memakan biaya yang cukup besar misalnya membeli mobil, membeli rumah, untuk biaya pendidikan, biaya hidup di hari tua nanti dan juga untuk keperluan darurat yang bisa terjadi kapanpun juga.

  • Perencanaan Perlindungan Diri dalam bentuk Asuransi

Salah satu poin penting dalam hal perencanaan keuangan pribadi adalah perencanaan perlindungan diri dalam bentuk asuransi.
Asuransi adalah salah satu cara melindungi kondisi finansial seseorang dari berbagai bentuk pengeluaran terutama dalam jumlah besar yang terjadi saat musibah menimpa.
Bentuk asuransi ini juga saat bermacam-macam mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi properti dan masih banyak lagi. Setiap orang bisa memilih jenis asuransi yang paling sesuai dengan kondisi dan situasi mereka masing-masing. Pemilihan asuransi yang tepat bisa menghindarkan seseorang dari bencana finansial di masa yang akan datang.
Selain itu, memiliki asuransi juga bisa mendatangkan keuntungan lebih di masa yang akan datang, misalnya saja saat sang individu sudah mulai berkeluarga. Uang dari asuransi ini bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk keperluan pribadi namun juga keperluan anggota keluarga yang lain tanpa harus memberatkan pihak lain.

  • Investasi

Investasi merupakan salah satu poin penting dalam perencanaan keuangan pribadi yang perlu ditangani dengan cermat dan tepat.
Pada dasarnya, investasi adalah cara seseorang untuk meletakkan uang mereka di tempat yang tepat, sehingga uang tersebut akan bekerja untuk mereka. Bentuk investasi itu sendiri ada berbagai macam mulai dari bentuk investasi yang aman yaitu dengan menyimpan uang di bank, hingga investasi yang memiliki resiko mulai dari resiko yang kecil hingga resiko yang besar.
Bentuk investasi yang aman dengan menyimpan tabungan di bank juga tersedia dalam berbagai pilihan mulai dari bentuk tabungan standar dengan bunga yang terbatas hingga bentuk tabungan seperti deposito yang memiliki tawaran bunga yang lebih besar.
Semakin besar resiko yang dimiliki oleh sebuah bentuk investasi, maka pada umumnya semakin besar pula keuntungan yang bisa diraih oleh sang investor. Bentuk investasi beresiko ini bisa berupa:
Investasi dalam bentuk properti baik tanah ataupun rumah
• Investasi dalam bentuk saham
Investasi reksadana
• Investasi dalam bentuk perhiasan atau benda berharga lainnya yang saat ini sedang menjadi trend tersendiri di pasaran
• Investasi dalam bentuk hewan peliharaan yang memiliki nilai jual yang tinggi
• Serta berbagai bentuk investasi lainnya

  • Perencanaan Kredit

Perencanaan kredit yang dimaksud disini adalah perencanaan bukan hanya mengenai penggunaan kartu kredit untuk berbelanja namun juga perencanaan dalam mengambil kredit atau hutang.
Penggunaan katu kredit untuk berbelanja memang menjadi hal yang semakin umum namun bukan berarti setiap orang bisa mempergunakannya. Prinsip penggunaan kartu kredit ini sama dengan berhutang dahulu kemudian membayar kemudian, biasanya pada akhir bulan. Penggunaan kartu kredit perlu dipikirkan baik-baik agar tidak menjadi beban finansial seseorang.
Jangan sampai, sang pengguna tidak membatasi jumlah belanja dengan menggunakan kartu kredit yang akan membuat mereka merasa berat untuk membayarnya saat jatuh tempo.
Prinsip paling mudah untuk mengurangi beban finansial untuk membayar tagihan kartu kredit yang jatuh tempo di akhir bulan adalah dengan tidak memilikinya sama sekali ataupun membatasi jumlah kartu kredit yang ada.
Pengambilan kredit atau hutang juga sering kita temukan dalam bentuk yang lain, yaitu pinjaman. Pada umumnya kita melakukan pinjaman untuk hal-hal yang sangat penting misalnya untuk membeli rumah, membeli mobil atau untuk biaya pendidikan.
Tidak ada salahnya untuk mengambil jenis pinjaman seperti ini, namun perlu dilakukan perhitungan yang matang sebelumnya, karena jenis pinjaman seperti ini biasanya memiliki jangka waktu yang lebih panjang hingga bertahun-tahun lamanya.
Sangat dianjurkan untuk mengambil kredit untuk hal-hal yang penting dan bukan untuk hal-hal yang bisa ditunda pemenuhannya atau mungkin hal-hal yang tidak menjadi prioritas. Kredit untuk mobil ataupun tempat tinggal bisa dilihat bukan sebagai bentuk pinjaman yang memberatkan namun sebagai bentuk investasi untuk masa depan dan hari tua nanti.

  • Perencanaan Hari Tua

Saat ini tidak semua perusahaan menawarkan rencana pensiun kepada para karyawannya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian setiap orang. Masa depan yang akan datang memang tidak pasti namun tidak ada salahnya untuk merencanakan mulai dari sekarang.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan ini misalnya saja dengan:
• Membuat sebuah tabungan biasa yang khusus diperuntukkan untuk hari tua
• Mengikuti asuransi pensiun, yang akan menjamin kehidupan finansial seseorang dimasa mereka sudah tidak lagi aktif bekerja
• Membuka rekening tabungan khusus yang memang ditujukan untuk perencanaan hari tua. Saat ini, lembaga keuangan seperti bank memiliki banyak sekali jenis tabungan yang masing-masing memiliki tujuan khusus dan salah satunya adalah tabungan hari tua. Pada umumnya jenis tabungan seperti ini memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan tabungan biasa misalnya saja penawaran bunga yang berbeda atau bisa juga adanya penambahan bonus-bonus tertentu.

  • Pengelolaan Pajak

Banyak orang yang tidak atau kurang menyadari bahwa cara mereka mengelola pembayaran pajak juga bisa mempengaruhi keseimbangan kondisi keuangan mereka.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis pajak yang perlu dibayar, tergantung dari situasi, kondisi dan juga jenis pekerjaan setiap orang.
Jenis pajak yang sangat umum ditemukan adalah:
• Pajak bumi dan bangunan
• Pajak kendaraan bermotor
• Pajak penghasilan
• Serta jenis pajak lainnya
Masing-masing pajak memiliki jatuh tempo yang berbeda-beda pula. Misalnya saja pajak bumi dan bangunan serta pajak kendaraan bermotor yang harus dibayarkan setiap tahunnya sementara pajak penghasilan yang perlu dibayar setiap bulannya. Hal ini harus direncanakan sejak dini dan perlu dimasukkan dalam perencanaan budget terutama budget jangka panjang.

  • Evaluasi

Banyak orang yang melakukan perencanaan budget dan berbagai aspek penting dari perencanaan keuangan pribadi mereka dengan baik namun tidak melakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Melakukan evaluasi ini tidak kalah pentingnya dengan aspek-aspek lain yang sudah disebutkan sebelumnya.
Evaluasi yang dimaksud disini adalah dengan melihat kembali catatan keuangan mereka setiap jangka waktu tertentu misalnya setiap tiga bulan sekali, enam bulan sekali atau satu tahun sekali.
Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan evaluasi seperti ini yaitu:
• Mengetahui ketimpangan yang terjadi antara perencanaan pengeluaran dengan pelaksanaan yang sesungguhnya. Bila memang jumlah pengeluaran jauh lebih besar daripada perencanaan maka bisa dilihat dimana kebocoran yang terjadi dan tindakan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut
• Melihat jenis-jenis pengeluaran yang bisa ditekan jumlahnya atau bisa jadi jenis pengeluaran tersebut bisa ditiadakan untuk memperbesar jumlah sisa uang diakhir periode.
Misalnya saja, sang individu memiliki kebiasan makan diluar setiap minggunya, yang tentunya menghabiskan dana yang tidak sedikit. Pengeluaran seperti ini bisa ditekan dengan cara memilih tempat makan yang ada atau bisa juga dengan mengurangi frekuensi makan diluar.
• Memperbaharui daftar pemasukan serta pengeluaran yang bisa berubah sewaktu-waktu misalnya saja saat sang individu telah selesai membayar kredit mobil atau saat mereka mendaftarkan diri pada sebuah asuransi yang mengharuskan mereka membayar premi dengan jumlah tertentu setiap periodenya.
• Sang individu bisa membuat perencanaan budget yang baru yang akan jauh lebih menguntungkan mereka dalam jangka waktu panjang
Ingat bahwa evaluasi ini perlu dilakukan setiap jangka waktu tertentu. Luangkan waktu misalnya di akhir pekan untuk melakukan evaluasi seperti ini.

  • Kunci Paling Penting dalam Perencanaan Finansial

Terlepas dari semua aspek perencanaan finansial pribadi seperti yang telah disebutkan diatas, ada satu kunci penting yang pasti akan ditemukan dalam setiap materi atau artikel finansial yang ada saat ini. Kata kuncinya adalah mengurangi pengeluaran dan mendapatkan lebih banyak pemasukan.
Seorang individu bisa berkonsentrasi pada salah satu hal saja (baik mengurangi pengeluaran atau berusaha untuk mendapatkan lebih banyak pemasukan), atau bisa juga berfokus pada kedua hal tersebut.
Bila mereka berhasil melakukannya, maka akan semakin banyak sisa uang yang mereka miliki dan hal ini bisa menjadi salah satu tiket mereka menuju kebebasan finansial.

  Perencanaan keuangan pribadi tidaklah sesulit dan serumit apa yang dibayangkan oleh setiap orang. Sebagai langkah awal, seorang individu bisa memulainnya dari langkah yang paling sederhana yaitu dengan membuat perencanaan budget. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka bisa mulai melibatkan berbagai aspek lainnya misalnya saja berinvestasi dan juga membeli asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pelajaran mengenai perencanaan keuangan pribadi ini bisa dimulai sejak dini, semenjak seorang anak memahami mengenai uang. Hal ini akan mengajarkan mereka tentang pentingnya perencanaan sejak dini serta bagaimana cara mengaturnya. Setiap individu juga bisa memanfaatkan berbagai panduan finansial yang dapat didapatkan dengan mudah di pasaran, baik dalam bentuk buku ataupun artikel, yang akan sangat membantu mereka untuk mengatur kondisi keuangan mereka untuk kebaikan mereka sendiri kini dan masa yang akan datang nanti.
 

Comments

Popular posts from this blog

Analisis swot usaha distro

Dream Book

ARTIKEL PEMASARAN PRODUK